-Thank You for Visiting-
Home » , » Mistik Di Sekitar

Mistik Di Sekitar

Written By Unknown on Thursday 27 March 2014 | 14:20

Tidak Masuk Akal tapi Tetap Nyata



Sebagai ummat beragama, aku percaya bahwa ada hal-hal gaib yang tidak semua bisa dijelaskan dengan akal sehat. Meski banyak golongan manusia khususnya yang hidup diera modern tidak mempercayai hal-hal yang tidak logis, tidak bisa dijabarkan atau dibuktikan dengan logika, tetap saja mereka akan dihadapkan pada banyak kejadian tidak masuk akal namun ia ada dan dapat dilihat dengan mata kepala dalam keadaan sadar. Salah satu contohnya, bagaimana bisa ada banyak pisau silet, kawat atau paku dalam perut atau kepala seseorang dan ia dalam keadaan sehat. Itu fakta namun tetap tidak bisa dijelaskan secara logis dan medis. Mau tidak mau, percaya tidak percaya, setuju tidak setuju, tidak ada alasan untuk mengabaikan hal-hal gaib atau unexplainable atau sedikit banyak berbau mistis. Banyak contoh juga dari zaman dahulu kala hingga kini. Pun tersebar di seluruh penjuru dunia.

Baru-baru ini aku mendapat cerita dari seseorang yang bisa dikatakan mengalami langsung. Meski pada akhirnya benar tidaknya tergantung pada masing-masing orang. Percaya boleh, tidak juga tidak apa-apa. Ini terkait jabatan. Bukan hal yang aneh kalau ingin duduk di jabatan tertentu maka harus melakukan hal ekstra. Bisa melakukan sesuatu yang logis seperti prestasi, pendidikan serta pelatihan ataupun lagi-lagi hal di luar akal sehat. Begitu pula sebaliknya, ketika ingin menyingkirkan atau menggeser seseorang dari jabatannya maka perlu usaha ekstra. Persis seperti ingin menduduki jabatan begitu pula usaha yang dilakukan agar orang lain merasa panas dan tidak nyaman di tahta jabatannya. Ini kerap terjadi kalau berbagi atau mendengar cerita dari berbagai kalangan. Mungkinpun ada dekat di sekitar kita.
 
Kembali ke arah mistis, ketika menduduki jabatan maka orang yang tidak menyukai akan melakukan banyak hal agar jabatan itu kembali kosong. Akibatnya seperti apa? Dari yang sudah-sudah, jika si pejabat tetap kukuh di jabatannya, maka yang kena imbas bukan dirinya, tapi bisa terkena pada anggota keluarganya. Atau bisa sebaliknya, bisa kembali kepada si orang yang tidak suka. Derita yang ia harapkan terkena pada si orang yg tidak disukai justru kena kepada dirinya sendiri.

Kisah yang baru-baru ini terjadi adalah, suatu ketika di tempat kerja terjadi pertengkaran antara pejabat A dengan pejabat B. Dalam kasus ini wewenang si A lebih tinggi dari si B. Terlepas dari siapa yang benar siapa yang salah si B pun marah sampai melemparkan piring hingga pecah di meja si A. 

Hari pun berganti, entah bagaimana si A mulai merasakan sakit pada dadanya. Ia berobat secara medis sekedarnya. Melakukan anjuran dokter semampunya. Mengurangi pantangan dan larangan juga, khususnya yang berhubungan dengan urusan perut.

Hari berganti minggu, hingga genap sebulan-an. Rasa sakit si A berkurang sedikit demi sedikit tapi tidak mutlak hilang. Sampai akhirnya suatu malam si A mendapat berita melalui panggilan telepon dari teman satu kantor yang menyatakan si B masuk rumah sakit. Mendadak sakit.  Sampai keesokan paginya karena memang hari libur nasional dan hari yang benar-benar hujan tanpa henti, belum ada yang dilakukan oleh si A selain terus-menerus kabar-mengabari dengan teman-teman sekantor.

Malangnya, sebelum siang hari kabar duka pun datang. Si B meninggal dunia. Itu sangat mengejutkan si A serta teman-teman sekantor dalam percakapan melalui telepon. Dilihat dari segi usia, si B belumlah terlalu tua. Usia mereka tidak terpaut jauh satu sama lain. Meski memang maut tidak mengenal usia. Hanya saja kejadian ini cukup mendadak. Terkenanglah si A. Apa mungkin kejadian tiba-tiba ini ada hubungannya dengan pertengkaran mereka terakhir. Tadi malam masuk rumah sakit, keesokan harinya sudah menghembuskan napas terakhir. Kembali, ini mungkin tidak masuk akal. Jadi tidak ada ajakan apalagi paksaan untuk mempercayai atau tidak.

Pada semua situasi, tidak ada sebenarnya yang terlepas dari kehendak Allah SWT. Sekiranya pun benar seperti yang acap terjadi di masyarakat kita, menurutku semua adalah kehendak-Nya. Rezeki dan hidup mati seseorang tetaplah rahasia Allah. Meski begitu, keadaan setiap orang juga tidak pernah lepas dari do'a orang-orang di sekelilingnya. Orang tua kepada anaknya, anak kepada orang tuanya, sesama saudara kandung, teman atau kerabat dan semuanya. Mungkin ada orang tua yang selalu sehat, jauh dari marabahaya meski ia bukan sosok yang benar-benar sempurna ibadahnya, bisa jadi karena doa anak-anaknya. Begitupun sebaliknya. Banyak anak yang dalam hidupnya penuh dengan kebahagiaan, jauh dari keburukan meski ketaatan pada penciptanya sangat amburadul, mungkin pula karena do'a orang tua yang tidak pernah putus padanya. Pada akhirnya, segala urusan haruslah dikembalikan pada-Nya. (MS)
Share this article :

0 comments:

Watch Your Time

Check this All Label

Visitor

Flag Counter
 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. LifeIsAStoryOfJourney - All Rights Reserved