-Thank You for Visiting-
Home » , , » Pulau Senoa, Natuna - Kepulauan Riau

Pulau Senoa, Natuna - Kepulauan Riau

Written By Unknown on Tuesday 18 February 2014 | 14:11

Trip to Senoa Island, Enjoy this Edge of Indonesia



Perjalanan berikutnya adalah ke Pulau Senoa. Kadang-kadang disebut juga Pulau Senua. Menurut bahasa masyarakat setempat kata Senoa jika di Inggris kan berarti Two in One. Yah, bahasanya kita Dua dalam Satu. Kenapa disebut seperti itu?

Menurut penjelasan warga karena pulau ini seperti penampakan ibu hamil. Sahingga wajarlah bermakna demikian.  Seorang yang hamil tentunya terdiri dari dua orang. Singkatnya, begitulah. Make sense...




Hati mulai berdebar menjelang kapal menepi. Sangat penasaran dengan apa yang akan disuguhkan pulau ini. Dari kejauhan mulai terlihat dermaga kecil dan rumah kecil bersamanya.






Glegh. Mulai menelan ludah sendiri. What a beautiful place. Berdiri di atas dermaga. Sejenak memandang sekitar. Dijamin, seperti tidak ada kata-kata untuk menggambarkan indahnya apa yang dipandang mata.




I swear to you, ini hanya sebagian kecil terumbu karang yang dapat ku bagikan. Ada banyak lukisan alam terumbu karang yang tersaji sebenarnya. Beningnya air membuat karang masih tampak jelas hidup dan berkembang bahkan sampai pada kedalaman 4 meter.

Sebagai catatan, sebenarnya baru sekitar sepuluh tahun terakhir masyarakat mulai menyadari arti penting terumbu karang, khususnya setelah ada penyuluhan dari lembaga terkait. Kini sudah terjadi lompatan besar dibanding beberapa puluh tahun silam. Menurut pendapat masyarakat secara umum sejak dulu karang di daerah ini selalu istimewa dan mengagumkan, sayang aktivitas nelayan acapkali kurang memperhatikan ekosistem terumbu karang. Ini biasa terjadi di seantero tanah air sebenarnya.


Si Dermaga Tunggal



Mulai melangkah. Saatnya menyusuri setiap inchi pulau. Di atas ada dermaga yang menjadi satu-satu tempat bersandar kapal. Lalu ada rumah singgah kecil yang bisa dipergunakan siapa saja. Karena berada di pulau, tentu para nelayan sekitarlah tempat minta izin sekedar ingin memakainya.






Langkah demi langkah menapaki sisi pulau. Alamak, cantiknye. Ingin mengatakan ini bagian terbaik menurut pandanganku, namun rasanya tidak adil juga karena sebagian besar tempat tetap memiliki pesona masing-masing.





Aku tidak sedang ingin mengatakan ini adalah air mineral yang biasa dijual di depot air minum. Aku hanya ingin meyakinkan betapa bening air laut yang ada di sekeliling pulau. Kesan lain yang membuatku tambah heran, beberapa jenis batu setempat persis sama dengan bebatuan yang biasa ditemukan di sungai.





Dilihat dari arah datang ke pulau, titik ini berada di sebelah kiri kita. Sudah agak di tepi. Percayalah, ketika ada pada posisi ini hanya ada dua perasaan yang ingin dilakukan. Satu, ingin rasanya meminum habis air. Dua, melompat terjun ke dalam air. Perasaan murni seperti tersihir akan keelokannya.





Kini kita berada di tengah-tengah pulau. Ada 2 tanda yang baru dibuat oleh pemerintah. Semen pada gambar pertama bahkan belum kering ketika kami berada disini. Aku tidak tahu persis apa maksud kedua tanda ini. Mungkin tanda bahwa ini masih milik Indonesia? Sepertinya bukan itu.




Kini kita sudah berada dibagian belakang pulau jika dilihat dari arah dermaga. Keberadaan mercusuar jelas menunjukkan bahwa di sekitar pulau ini banyak lalu lintas kapal. Termasuk kapal besar atau antar negara. Disamping itu memang komposisi perairan sekitar banyak yang dangkal dan berbatu.

Menurut perhitunganku mercusuar ini sendiri memiliki tinggi lebih dari 35 meter, dihitung dari pondasinya. Bukitnya sendiri juga memiliki tinggi lebih dari 30-40 meter dihitung dari permukaan laut.




Terus terang, aku senang sekali bisa menyentuh langsung tanda ini. Tertancap tidak jauh dari mercusuar. Meski tampak sedikit berkarat namun nilainya sangat berarti bagiku pribadi. Tingginya hanya sekitar 1 meter. Menurutku ini menunjukkan tanda salah satu pulau terluar Indonesia.
Apa yang tertulis disana bisa dibaca sendiri.




Salah satu objek pandangan ke arah pulau utama, Natuna. Tampak dari satu sisi puncak bukit mercusuar. Jika air sedang benar-benar surut besar kemungkinan daratan akan bertambah luas karena bagian tepi pulau memang sangat dangkal dan landai.






Mengambil kedua gambar ini, aku berdiri pada satu baris pantai yang sama. Hanya pada dua sisi yang berlawanan. Gambar atas, aku berdiri tidak jauh di bawah bukit dan mercusuar, mengambil objek yang mengarah pada pulau utama. Tampak Gunung Ranai berdiri kokoh di tengah. Sedangkan gambar dibawahnya, aku berdiri sedikit ke tepi pulau, jika dilihat dari dermaga maka posisinya sudah berada di ujung kanan. Gambar ini mengarah ke bukit dan mercusuar.




Disini aku cuma ingin mengatakan pasirnya benar-benar putih dan lembut. Ingin rasanya membenamkan diri dalam timbunan pasir ini.

Secara Administratif Pulau Senoa terletak di Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Menuju tempat ini bisa di akses dari beberapa dermaga yang ada di banyak desa sepanjang pantai sebelah timur Pulau Natuna. Waktu tempuhnya pun bervariasi. Tergantung berangkat dari dermaga mana. Jika ikut ruteku, aku memulai langkah dari Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut. Waktu tempuh tidak lebih dari 1 jam menggunakan kapal nelayan biasa.

Pulau Senoa termasuk pulau kecil. Panjang rata-rata hanya 200-an meter dan lebar 100 meter. Meski begitu, tidak mungkin mengelilingi pulau dengan berjalan kaki sebab sisi sebelah kiri jika dilihat dari arah dermaga, merupakan tebing berbatu sampai pada sisi tidak jauh dari mercusuar.

At last, we invite you to visit and explore this small paradise.


Koordinat Lokasi : 4o 1' 42'' N, 108o 21' 57'' E
Share this article :

0 comments:

Watch Your Time

Check this All Label

Visitor

Flag Counter
 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. LifeIsAStoryOfJourney - All Rights Reserved