-Thank You for Visiting-
Home » » Bermain Dengan Brankas

Bermain Dengan Brankas

Written By Unknown on Monday 28 April 2014 | 15:18



Bisa membayangkan sebuah ruang brankas. Bukan hanya satu unit kotak atau satu lemari brankas, tapi satu ruangan yang berisi 4-5 kotak brankas ukuran besar. Isi brankas dipastikan uang dan barang berharga yang jika dinominalkan maka kita sudah tidak bermain dengan angka saja tetapi sudah angka plus huruf. Misalnya, 3M, 10M dan seterusnya.

Jika bisa membayangkan ruangan tersebut bisakah membayangkan fasilitas keamanannya juga? Bukan hanya membayangkan si brankas namun termasuk pintu atau akses ke dalam ruangan tersebut. Jika keamanan brankas saja sudah sangat rumit, bagaimana pula keamanan pintu akses masuknya. Sekedar pengalaman, ada beberapa ruang brankas yang lantai, dinding bahkan langit-langitnya juga diberi tiang-tiang besi dalam lapisan beton. Can you imagine. Sementara untuk pintu akses masuknya hanya satu dengan dua lapis pintu plus kombinasi beberapa kunci atau satu pintu namun menggunakan kunci kombinasi. Jangan bayangkan pintunya hanya pintu kayu biasa. Besi cor padat keras.

Kali ini aku ingin sedikit bercerita kejadian konyol yang hampir membuat stres dan takut tiada tara. Bagaimana tidak. Sore itu karena kesalahan teknis proses penutupan ruang brankas berjalan tidak semestinya.

Salah satu alternatif menjaga keamanan brankas yaitu dengan cara pembagian kombinasi kunci-kunci brankas kepada beberapa anggota tim dan kunci lain bisa dimasukkan ke dalam brankas. Sehingga mau tidak mau brankas hanya bisa dibuka jika anggota tim pemegang kunci ada di tempat pada waktu bersamaan. Cara ini berdasarkan pengalaman, pernah suatu ketika terjadi pembobolan brankas karena si pemegang kunci yang sangat dipercaya menduplikat semua kunci diam-diam. Lalu terjadilah. Rambut yang memang sama hitam, namun hati kapan saja bisa berubah. Apalagi jika berbicara tentang uang maka keteguhan hati siapapun bisa luber.

Sore ini, tanpa sengaja salah seorang anggota tim memasukkan salah satu kunci ke dalam brankas karena mengira kunci itu semestinya memang yang tinggal dalam brankas. Sepengetahuannya kunci yang dipegang masing-masing anggota tim ada tanda masing-masing dan yang ia masukkan tidak memiliki tanda itu. Kemudian semua brankas dikunci. Selanjutnya pintu terali besi dikunci dengan dua gembok besar. Terakhir pintu pesi terluar dikunci juga. Ada tiga gembok variasi ukuran pada pintu besi ini. Gembok paling atas telah terkunci. Giliran gembok kedua tidak bisa dikunci jika kuncinya tidak terpasang pada gembok.

Mulailah pandang-pandangan. Kuncinya mana? Bukankah ada pada si A? Si A meletakkan di atas meja si B. Si B menyatakan, kunci yang ada di mejanya sudah dimasukkan semua ke dalam brankas, bukankah kunci yang dimaksud ada tanda hijaunya. Seperti ada kunang-kunang berputar diatas kepada semua anggota tim. Ternyata kunci yang dimaksud memang telah masuk ke dalam brankas. Tanda hijau pada kunci telah hilang. Gubrak. Lalu bagaimana?

Kunci yang telah masuk brankas mencakup sebagai kunci pada salah satu gembok pintu teralis, sedangkan dua diantaranya untuk pintu besi. Gubrak lagi. Tidak ada kunci duplikat. Kalaupun ada, dipegang oleh pejabat yang ada di luar kota sana. Jika dia sampai tahu yang ada amarah, bukan solusi. Si pemegang kunci utama mulai panik. Namun, selalu ada solusi jika memang dapat sedikit keberuntungan sekalipun masalah sangat rumit. 

Kunci tersimpan pada brankas yang paling dekat dengan pintu teralis. Pertama, pintu besi dibuka. Karena kunci gembok pertama yang terpasang masih diluar, jadi tidak masalah. Kedua, saatnya membuka brankas dari sela-sela pintu terali besi yang sama sekali tidak bisa dibuka. Kuncinya ada di dalam brankas yang akan dibuka. Untuk brankas sendiri terdiri dari dua gembok dan satu lubang kunci pada pintu besi brankas. Jarak tidak tepat satu lengan membuat kami mencari alat bantu agar bisa mencapai lubang kunci. Tang menjadi penyelamat. Lubangpun cukup susah payah dicapai, kunci dimasukkan sambil diputar. Fungsi tang sangat tepat. Got it. Selesai satu. Selanjutnya dua gembok yang menggantung memberikan sedikit ekstra usaha dan harus dikerjakan dua orang. Sapu menjadi alat bantu kedua untuk mengarahkan si gembok. Satu selesai. Satu lagi harus rehat sejenak. Sendi lengan seperti mau lepas. Done. Urusan kunci kelar. Ketiga, menarik pintu brankas yang tidak terkunci juga tidak mudah. Kali ini si B yang lengannya butuh didiamkan dulu, menyerahkan kepada si C. Susah payah akhirnya berhasil juga. Si A sebagai pemegang kunci tertawa girang. Kalian memang hebat, ucapnya pada si B dan C. Sementara si D yang hanya bantu dengan doa dan dukungan meski juga khawatir, menjadi penggembira dan penyemangat sambil tertawa karena takjub.

Pasti menjadi pemandangan lucu sekiranya sama-sama disaksikan pada tampilan CCTV di ruang brankas. Ya, pasti menjadi tontonan menarik ada tangan-tangan dari balik pintu terali besi mencoba membongkar brankas. Meski pada akhir tayangan tetap ketahuan sebenarnya apa tujuan aksi aneh itu.

Masalah selesai. Semua lega. Pelajaran dan pengalaman konyol yang berharga.(MS)
Share this article :

0 comments:

Watch Your Time

Check this All Label

Visitor

Flag Counter
 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. LifeIsAStoryOfJourney - All Rights Reserved